Minggu, 05 April 2009

Anak TK Belajar Huruf & Angka adalah Penganiayaan Terselubung


Anak TK Belajar Huruf & Angka, Penganiayaan Terselubung

Sebagian Taman Kanak-Kanak telah mengajarkan baca, tulis dan hitung (calistung). Selain melanggar ketentuan, hal itu juga dikhawatirkan akan berpengaruh negatif pada perkembangan jiwa anak bahkan termasuk dalam tindak penganiayaan (abuse).



Demikian diungkapkan Kak Seto, berdasarkan UU Sistem Pendidikan Nasional (Sidiknas) No 20 tahun 2003, TK masuk dalam sistem pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan titik berat pembelajaran moral, nilai agama, sosial, emosional dan kemandirian.

Semua nilai-nilai tersebut ditanamkan melalui metode pembiasaan. UU tersebut, kata Seto, sama sekali tidak menyebutkan TK sebagai sarana persiapan bagi anak sebelum memasuki SD. Begitu pula dengan pembelajaran huruf dan angka, jelas-jelas tidak masuk dalam kurikulum TK. Sehingga, pendidikan calistung dapat dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap aturan. Namun, lanjut Seto, pada prakteknya, pelanggaran itu terjadi di sebagian besar TK.

Hal itu ditenggarai terkait dengan tuntutan mayoritas SD yang mengharuskan calon siswanya telah menguasai calistung. "Orang tua kemudian balik menuntut pengelola TK. Mereka ingin anaknya dipersiapkan seoptimal mungkin agar tidak terhambat masuk SD. Inilah lingkaran kekeliruan yang pada akhirnya menjadikan anak sebagai korban.

Akhirnya TK bukan menjadi sarana belajar sambil bermain, tapi belajar sambil menangis," kata Seto yang juga anggota Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP). Padahal, kata Seto, secara ilmiah anak-anak dibawah usia sekolah belum siap diajarkan calistung. Anak-anak TK tidak boleh dibebani target, melainkan diberi kesempatan bermain sepuas-puasnya.

Sementara, pembelajaran tentang nilai-nilai kehidupan diberikan dengan metode tematik yang mudah difahami. Seto menegaskan, sebagai upaya mengembalikan hak-hak anak yang dianggap kini terampas oleh sistem pendidikan yang salah,

"Sekarang ini sekolah menjadi kewajiban yang membebani anak. Padahal, sekolah dan belajar itu hak anak. Itu yang kerap kita lupakan," ujar Seto. Berdasarkan pengamatan Media di sejumlah TK, selain diajarkan bernyanyi dan keterampilan unuk melatih motorik, setiap harinya murid-murid TK juga mendapat pendidikan mengenal huruf-huruf alfabet serta angka.

Bahkan, anak-anak yang masih berusia empat sampai lima tahun itu juga diharuskan berlatih menuliskannya dalam buku tulis seperti halnya murid SD. Di TK Cempaka Puri Surabaya, seluruh muridnya telah terbiasa membawa buku tulis setiap paginya. Selama dua jam bersekolah di TK, dari pukul delapan hingga sepuluh pagi, mereka berlatih menulis dan membaca hingga merangkainya dalam kata. Begitu pula dengan angka, selain menuliskannya, mereka juga dilatih pertambahan dan pengurangan sederhana.

"Alma sudah bisa baca sedikit-sedikit, diajar mama, tapi di sekolah juga belajar," kata Alma, seorang murid. Nani, orang tua Alma mengaku terkadang merasa kasihan pada anaknya karena kerap harus bersusah payah menghapal dan menulis. Padahal, memegang pinsil saja, merupakan pekerjaan berat bagi anaknya yang belum genap lima tahun. Kendati begitu, Nani mengaku tak berani menyatakan keberatannya pada pihak sekolah. "Kalau dia tidak bisa baca tulis, ya susah masuk SD.

Semua SD yang ada di sekitar sini memberi tes baca tulis pada setiap anak yang mendaftar. Ada juga yang tidak, tapi SD-nya kurang bagus," kata Nani. Seorang guru yang mengajar di sebuah TK di Surabaya mengaku dirinya kerap harus mengelus dada melihat perjuangan yang harus dilalui anak didiknya saat diajari calistung. Padahal, untuk memusatkan perhatian saja, murid-muridnya masih kesulitan.

"Mereka masih sulit berkonsentrasi. Keinginan bermain jauh lebih besar. Saya sendiri tak tega, tapi ini sudah ketentuan sekolah. Padahal, dulu tidak begini, murid saya yang saya ajar sepuluh tahun lalu tidak belajar calistung tapi sekarang sudah jadi orang semua,".


Comments :

2 komentar to “Anak TK Belajar Huruf & Angka adalah Penganiayaan Terselubung”

Anonim mengatakan...
on 

iya.... jadi dilema bagi kita para ibu sekarng,,, anak2 ga dipaksa belajar calistung nantinya gbs lulus tes masuk sd... bingung jadinya

Anonim mengatakan...
on 

ada anak tetangga tk b klo mau sklh anak itu nangis karena blm mengerjakan pr....ada jg org tua yg blg jgn msk tk ini anaknya g tau apa apa..pdhl sklh ini kan mengikuti kurikulum tk..dl sy jg tmt tk blm bs calistung tapi skrg bs jd guru...mlh tk skrg berlomba2 mempromosikan klo tmt msk tk ini anank ud bs calistung...

Posting Komentar

Yahoo! Messenger

 

Copyright © 2009 by Ocean Blue