Jumat, 03 April 2009

Sampah Luar Angkasa 2

Mark Matney dari program untuk pembersihan sampah luar angkasa dari lembaga antariksa AS-NASA mengatakan, kita meluncurkan lebih banyak benda ke luar angkasa, ketimbang membersihkannya lagi.
Bahkan setelah tabrakan antara sebuah satelit Iridium dengan satelit Cosmos milik Rusia bulan Februari lalu, situasinya semakin memburuk. Matney menjelaskan : “Apa yang kami lakukan, adalah mengumpulkan data volume puing-puing dari tabrakan itu. Bulan Maret ini kami akan menarik kesimpulan mengenai apa risikonya serta kemungkinan mitigasinya. Keputusan akhir akan kami buat bulan April.“
Memang pecahan puing-puing akibat tabrakan dua satelit itu berada di kawasan orbit yang jauh lebih tinggi dari stasiun ruang angkasa internasional-ISS dan jalur penerbangan wahana ulang alik AS. Akan tetapi dalam misi penerbangan berikutnya, wahana ulang alik “Atlantis“ akan memasuki kawasan orbit tsb untuk perbaikan teleskop ruang angkasa Hubble. Artinya ancaman bahaya bagi Atlantis untuk tertabrak puing satelit juga bertambah besar.
Bahaya apa yang mengancam, kembali Mark Matney: “Jika kita dengar berita meledaknya sebuah satelit, selalu dibicarakan pecahan yang berdiameter lebih dari 10 sentimeter, karena minimal puing sebesar itulah yang dapat dilacak jaringan pengawasan ruang angkasa dari kementrian pertahanan AS. Dan dengan itu juga dapat diramalkan arah gerakannya. Akan tetapi masalahnya, terdapat banyak pecahan yang diameternya lebih kecil. Kami menyadari, obyek sepanjang satu sentimeter saja, dapat menyebabkan kerusakan besar pada wahana ruang angkasa.“
Untuk membersihkan kawasan orbit satelit dekat Bumi, gabungan perusahaan Kayser-Threde dari Jerman, Sener dari Spanyol dan korporasi angkasa luar Swedia bersama-sama mengembangkan robot pintar penyapu sampah luar angkasa yang diberi nama SMART-OLEV. Saat ini pelanggan kakapnya juga sudah diperoleh, yakni perusahaan telekomunikasi raksasa Eropa-Eutelsat. Dalam waktu dua tahun mendatang, robot pintar pengumpul sampah SMART-OLEV akan diluncurkan ke ruang angkasa. Tugasnya adalah mengambil alih kendali dan navigasi sebuah satelit milik Eutelsat yang melenceng dari jalur orbitnya di atas Bumi. Robot akan menghidupkan motor pendorong satelit, untuk menempatkannya di posisi orbit baru sekitar 30 kilometer lebih tinggi, dan dengan begitu memperpanjang masa operasi satelit. Artinya, terciptanya sampah baru di luar angkasa juga dapat dicegah.


Comments :

0 komentar to “Sampah Luar Angkasa 2”

Posting Komentar

Yahoo! Messenger

 

Copyright © 2009 by Ocean Blue