Jumat, 03 April 2009

Sampah Luar Angkasa 3


Robot pintar tidak berawak itu, juga bisa sampai lima kali melakukan tugasnya, bergabung dan melepaskan diri lagi dari sebuat obyek. Dengan begitu setelah selesai bertugas di sebuah satelit, robotnya bisa diarahkan ke satelit lainnya yang harus ditangani. Tentu saja jika persyaratan keselamatannya terjamin. Sebab sebuah pecahan benda langit bergerak dengan kecepatan rata-rata tujuh kilometer per detik, atau beberapa kali lebih cepat dari kecepatan peluru yang ditembakkan dari larasnya.
Juga pusat penerbangan dan antariksa Jerman-DLR saat ini sedang melakukan ujicoba robot serupa dengan Smart OLEV yang diberi nama DEOS. Robot penangkap satelit ini dirancang beroperasi di kawasan orbiter dekat Bumi. Prinsipnya juga sama, yakni robot DEOS menangkap satelit yang akan diaktivkan kembali atau dipindahkan ke kawasan orbiter yang lebih tinggi. Ujicoba di laboratorium DLR di München menunjukkan, metode yang dikembangkan di Jerman cukup handal untuk menanggulangi sampah benda langit berukuran cukup besar.
Namun Carsten Wiedeman dari institut penerbangan dan antariksa Universitas Braunschweig menegaskan, pembersihan sampah di luar angkasa adalah kerja keras yang tidak akan tuntas dalam waktu dekat. Weidemann mengungkapkan lebih lanjut : “Hal ini tentu saja masalah besar, karena itu dari sekarang kita harus menjelaskan kepada para politisi dan industri, bahwa pencegahannya harus segera dimulai. Tidak dapat dihindarkan, satu hari nanti kita harus mengerjakan hal tsb. Sebab bisa saja dalam dekade atau abad mendatang, sampah luar angkasa di orbit dekat Bumi memicu reaksi berantai, yang merusak satelit yang sudah tidak berfungsi maupun yang masih aktif. Ledakan yang dipicu reaksi ini, memproduksi sampah luar angkasa lebih banyak lagi dan memicu efek seperti longsoran salju.“
Para ilmuwan AS juga sudah meramalkan, juga jika sekarang ini tidak diluncurkan lagi obyek ke kawasan orbiter dekat Bumi, akibat ledakan satelit yang sudah tidak aktif, jumlah partikel sampah di kawasan tsb dalam 200 tahun mendatang akan meningkat tiga kali lipat. Artinya ancaman terjadinya reaksi berantai yang merusak satelit aktif akan meningkat secara drastis pula.

Comments :

0 komentar to “Sampah Luar Angkasa 3”

Posting Komentar

Yahoo! Messenger

 

Copyright © 2009 by Ocean Blue